Setjen DPR Lepas Dua Karyawan Masuki Purna Bakti
Plt. Sekretaris Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Damayanti melepas dua orang karyawan Setjen dan BK DPR memasuki masa purna bakti, di Ruang Rapat Sekjen, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/4/2018). Foto : Runi/and
Plt. Sekretaris Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Damayanti melepas dua orang karyawan Setjen dan BK DPR memasuki masa purna bakti. Kedua karyawan tersebut Paino yang sudah mengabdi selama 36 tahun, dengan unit kerja terakhir di Bagian Administrasi Keuangan, dan M. Saeni yang melaksanakan tugas selama 29 tahun, dengan unit kerja terahir di Bagian Kendaraan.
Maya, panggilan akrab Damayanti mengatakan, atas nama keluarga besar Setjen dan Badan Keahlian, Koperasi dan Korpri serta Dharma Wanita, pihaknya mengucapkan selamat memasuki masa purna tugas kepada Paino dan M. Saeni.
Dalam acara yang dihadiri Deputi Administrasi Mardian Umar, para Kepala Biro dan Pejabat Setjen serta Pengurus Korpri dan Pengurus Koperasi Setjen DPR, Maya berharap masa pensiun nanti bisa dinikmati dengan penuh kebahagiaan dan suka cita. Dia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas loyalitas keduanya selama bertugas di DPR RI.
“Memasuki masa pensiun, merupakan capaian tertinggi, telah lulus menjadi PNS tanpa ada catatan yang berarti. Banyak PNS yang bertugas tidak sampai pensiun, mungkin karena berbagai kondisi, ada yang dipanggil Allah SWT dan ada yang pensiun dini. Dan alhamdulillah bapak-bapak pensiun dengan nilai sempurna,” katanya di Ruang Rapat Sekjen, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Diingatkan Maya, bahwa pensiun bukanlah akhir masa pengabdian tetapi masa awal untuk pengabdian di tempat yang lain. “Saatnya lebih sering dan dekat dengan anak cucu, lebih banyak ibadah bisa tepat waktu dan mungkin memulai karir baru serta pengabdian lain,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Pegawai Pensiunan Setjen (P3S) DPR RI Subijanto menyambut keduanya menjadi Anggota P3S. Diharapkan keduanya bisa aktif, sehingga akan mendukung kinerja P3S, dan setiap 3 bulan ada pertemuan berkala sebagai ajang silaturahim, tanpa ada unsur politis.
“Kalau kirim tulisan di Whatsapp Group, tapi ada unsur politisnya, maka dikeluarkan oleh adminnya atau diblokir. Ini tidak boleh, karena nanti bisa menjadi perpecahan dalam organisasi,” katanya.
Selain ajang silaturrahim, P3S juga mengadakan berbagai acara bakti sosial, keagamaan dan rekreasi. “Kami siap untuk menerima kedua pensiunan ini semoga Paino dan M. Saeni bisa aktif dan kerasan (betah, RED) di P3S,” pungkas Subijanto. (mp/sf)